opick-rapuh

Sunday 9 September 2012

Pemanasan Global

Peringatan tentang penyebab utama pemanasan global:

Pada tahun 2006, PBB melaporkan bahwa peternakan menghasilkan emisi rumah kaca lebih banyak dari yang dihasilkan seluruh gabungan mobil dan truk di seluruh dunia.

Pejabat senior Organisasi Pertanian dan Pangan PBB Henning Steinfield melaporkan bahwa industri daging merupakan “salah satu penyumbang yang paling signifikan bagi masalah lingkungan hidup yang paling serius hari ini.”

TANDA PERINGATAN

Antartika mengalami pencarian es yang dramatis sama halnya dengan Arktik di musim panas yang lalu.

Setelah melihat neraca pencarian es Antartika di bulan Januari 2008, Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg menyatakan, “Lonceng tanda bahaya berbunyi. Sangat tidak bertanggung jawab jika para pembuat keputusan tidak mengindahkan tanda bahaya ini.”

Penemuan dari riset oleh Hans von Storch, pemimpin dari Institut Riset Pantai di Jerman GKSS memberikan indikasi pemanasan di Laut Baltik yang sangat tinggi dan tidak seperti biasanya.

Masyarakat Ilmuwan Bumi dan Antariksa terbesar di dunia, Persatuan Geofisika Amerika (AUG), telah menyiarkan pernyataan yang mengidentifikasi aktivitas manusia sebagai penyebab pemanasan global.

Ilmuwan menemukan bahwa hutan dan laut telah melebihi kapasitas, tidak dapat menyerap emisi lebih banyak lagi, ini berarti peningkatan suhu akan semakin cepat. Dengan suhu global meningkat 1,4 derajat dan terus meningkat, John Holdren, seorang ilmuwan kebijaksanan pemerintah dari Universitas Harvard berkata, peningkatan 3,6-4,5 derajat akan menjadikan Bumi menerima “dampak perubahan iklim yang tidak dapat ditolerir dan tidak dapat dikelola.”

Dalam riset 20 tahun yang dilakukan oleh Universitas Helsinki, musim dingin sekarang dapat mengurangi kemampuan hutan di belahan Bumi bagian utara dalam menyerap emisi gas rumah kaca.

Pemimpin Riset Timo Vesala berkomentar, “Ini berarti efek pemanasan yang lebih besar.”

Pemanasan global menjadikan gletser di China menurun 7% setiap tahun, efeknya dapat menghancurkan 300 juta orang yang tergantung kepada glasier sebagai sumber air.

Telaga di Arktik yang telah menjadi bagian dari lanskap selama 6.000 tahun telah kering karena musim panas di Arktik yang lebih panjang.

Naiknya permukaan air laut dan badai besar yang disebabkan oleh pemanasan global dapat menyebabkan tersapunya beberapa situs Warisan Dunia UNESCO di Irlandia.

Ahli Meteorologi di stasiun riset Troll Norwegia di Antartika berkata bahwa karbon di atmosfer telah mencapai rekor tertinggi.

Efek-efek dari pemanasan global dapat membuat suhu lautan menghangat yang menyebabkan terjadinya “zona mati” di lautan.

Ahli Geologi Inggris dari Universitas Leicester berkata bahwa perubahan lingkungan hidup karena naiknya populasi manusia dan industrialisasi besar-besaran membuat era pra-industri Bumi Holocene telah berakhir dan sekarang memasuki era baru yang disebuth Anthropocene.

BENCANA ALAM

Sebuah laporan PBB mengenai bencana alam tahun 2007 mengatakan bahwa sembilan dari sepuluh bencana alam terburuk disebabkan oleh gangguan iklim.

DARATAN-DARATAN YANG TENGGELAM, EROSI & KENAIKAN PERMUKAAN AIR LAUT

Ahli Lautan Australia Steve Rintoul memperkirakan bahwa kecepatan mencairnya es dapat membuat 100 juta orang yang tinggal pada ketinggian 1 meter di atas permukaan air laut “harus pindah ke suatu tempat” untuk menghindari kenaikan air laut.

Para petugas merelokasikan 20.000 penduduk pulau pada tahun 2000 dari daerah Pulau York yang terendah, salah satu pulau di Papua Nugini.

Pulau Lohachara India telah menghilang ke dalam air karena pemanasan global yang membuat 70.000 orang mengungsi ke pulau-pulau tetangga.

Garis pantai di negara-negara Afrika Barat seperti Benin, Ghana, Pantai Gading, Guinea, dan Nigeria naik kurang lebih 10 meter setiap tahunnya, dan tingkat permukaan air laut di Pantai Afrika Barat dapat terus meningkat.

Menurut Richard Lochhead, Seketaris Urusan Pedesaan Inggris, “Musim dingin kita lebih basah dan hangat, permukaan air laut naik dan erosi pantai terus bertambah. Itulah yang terjadi sekarang dan kita harus mengambil tindakan.”

Para ilmuwan memperingatkan bahwa jika permukaan air terus meningkat, lebih dari 80.000 hektar lahan di Yunani dapat terendam air setinggi 1,6 meter pada tahun 2100, dengan negara-negara pantai Barat juga berisiko hal yang sama.

Maladewa dapat menjadi negara pertama yang tidak dapat dihuni karena kenaikan air sehubungan dengan pemanasan global.

Kenaikan permukaan air laut mengancam kota-kota pantai di sepanjang Karolina utara, Amerika Serikat, menurut para ahli ilmu bumi.

Para ilmuwan yang memperkirakan kenaikan permukaan air laut berkata bahwa negara Tuvalu akan menjadi negara pertama yang tenggelam ke dalam lautan.

Beberapa daerah di Provinsi Vietnam selatan, Cà Mau, menunjukkan bukti bahwa daratannya telah terendam air laut hingga 6 meter.

Benin perlahan-lahan kehilangan ibukotanya yang ramai, Cotonou sehubungan dengan kenaikan air laut.

Para penduduk Carteret mempertimbangkan untuk meninggalkan rumah mereka saat kenaikan permukaan air laut merusak hasil pertanian mereka dan meninggalkan pulau tersebut tak berpenghuni.

Kawasan Lingkungan Pesisir yang diterbitkan oleh Institut Teknologi Wessex melaporkan tentang perkiraan risiko penggunaan tanah pantai sehubungan dengan kenaikan air laut di Laut Kaspia.

Peninjauan Ahli Bumi Amerika Serikat menunjukkan bahwa pantai Alaska sedang mengalami erosi yang tercepat seiring dengan tebing-tebing yang runtuh sehubungan dengan pencairan permafrost karena pemanasan global.

Para penduduk kepulauan Papua Nugini berisiko tenggelam sehubungan dengan pemanasan global dan meminta bantuan pada konferensi pemanasan global terakhir di Bali, Indonesia.

GAS-GAS BERACUN

Sebuah laporan yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 2005 menyebutkan bagaimana gas-gas beracun menyembur keluar dari lautan dalam yang telah menyebabkan hilangnya lapisan ozon 250 juta tahun yang lalu.

Program Lingkungan PBB melaporkan munculnya lebih dari 200 “zona mati” karena kehabisan oksigen di lautan.

Munculnya bakteri-bakteri jenis baru menghasilkan gas hidrogen sulfida yang mematikan bagi semua kehidupan laut di Bumi kita.

Dua penyebabnya termasuk hasil pembuangan dari pabrik-pabrik, penyubur, dan pembuangan pertanian yang juga mengakibatkan gangguan pada arus air dan cuaca, yang semuanya juga mengakibatkan pemanasan global.

“Zona mati” di lautan yang disebabkan oleh pemanasan global menghasilkan tidak adanya kehidupan akibat hilangnya oksigen dan terlepasnya hidrogen sulfida, sebuah gas yang beracun.

Salah satu contoh zona mati berada di Samudra Pasifik dekat pesisir Oregon, Amerika Serikat, yang ukurannya telah menjadi empat kali lipat pada tahun terakhir ini. Lainnya adalah di dekat pesisir Namibia, Afrika, dimana jutaan ikan mati pada saat gas hidrogen sulfida menyembur dari dasar laut.

Sehubungan dengan perikanan liar dan hilangnya puluhan juta ikan sarden yang sangat penting, air-air di pesisir barat daya Afrika penuh dengan sebuah gas beracun yang menyembur dari dasar samudra untuk membunuh kehidupan laut dengan luas yang melebihi negara bagian New Jersey Amerika Serikat, dan memperburuk dampak pemanasan global.

KESEHATAN MANUSIA

Seketaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa Ban mendorong para pemimpin dunia untuk memprioritaskan keamanan air, ia berkata bahwa perubahan iklim dan kekurangan air yang berhubungan telah menyebabkan perselisihan di masa lalu.

Dr. Hugh Montgomery, Direktur Institut Kesehatan dan Performa Manusia Kampus Universitas London berpendapat, “Kita telah menyaksikan dampak-dampak perubahan iklim bagi kesehatan.”

Seorang ilmuwan Australia, Profesor Kevin Parton dari Universitas Charles Sturt di New South Wales, Australia, telah berpendapat bahwa kondisi-kondisi yang disebabkan oleh pemanasan global seperti penyakit nyamuk-borne membawa lebih banyak dampak pada masyarakat kecil karena keterbatasan mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Ilmuwan-ilmuwan Inggris menyatakan kepeduliannya terhadap dampak-dampak perubahan iklim yang merusak kesehatan manusia seperti arus panas, kebakaran hutan, dan banjir.

Peneliti Australia Dr. Tony McMichael melaporkan di Jurnal Medis Inggris, “Penyakit-penyakit menular tidak dapat distabilkan dalam keadaan iklim yang tidak stabil, banyaknya arus-arus pengungsi, serta kemiskinan.”

KEPUNAHAN SPESIES

Di Kutub Utara, beruang-beruang kutub sedang kelaparan karena perubahan iklim di habitat mereka. Kessie Siegel dari Pusat Keanekaragaman Biologis berkata, “Kami telah mengamati pencairan es di lautan Arktik yang sangat besar pada tahun-tahun terakhir ini, dan mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa es-es tersebut.

Seperempat burung di Amerika Serikat sedang menghadapi kepunahan karena pemansan global, dan 75% burung di Eropa jumlahnya diperkirakan akan segera menyusut.

Para ilmuwan berkata jika pemanasan global terus terjadi dengan kecepatan sekarang, sedikitnya 20% spesies di dunia akan segera punah.

Apa yang dikatakan oleh para pemimpin dunia:

“Berita baiknya adalah, kita mempunyai semua yang kita butuhkan untuk menanggapi tantangan pemanasan global. Tetapi kita tidak seharusnya menunggu, kita tidak dapat menunggu, kita tidak boleh menunggu.”

Al Gore, Presiden Amerika Serikat ke-45

“Kita mengetahui ilmu pengetahuan, kita dapat melihat ancamannya dan kita tahu bahwa sekarang adalah waktunya untuk bertindak.”

Gubernur Arnold Schwarzenegger,R- Kalifornia, Amerika Serikat

“Menurut saya ilmu pengetahuan sangatlah jelas bahwa perubahan-perubahan ini sedang terjadi. Hal-hal tersebut sangatlah serius dan kita harus bertindak.”
Stephen Harper, Perdana Menteri Kanada

“Kita perlu memperluas konsep pengembangan yang berkelanjutan dari semua aspek sosial dan ekonomi masyarakat"
Chi-Beom Lee, Menteri Lingkungan, Republik Korea

“Kita sedang berada di ambang sejarah yang tidak dapat diubah. Sebuah revolusi industri baru yaitu pengembangan yang berkelanjutan ada di depan kita."
Jacques Chirac, Mantan Presiden Perancis

“Deklarasi pejabat Australia saat ini adalah kita akan menjadi anggota Protokol Kyoto yaitu sebuah langkah maju serta usaha-usaha yang signifikan di negara kita untuk melawan perubahan iklim di dalam negeri.”
Kevin Rudd, Perdana Menteri Australia

Kita dapat mengatakan bahwa perubahan iklim dan kekurangan air telah menjadi sumber perpecahan di masa lalu, seketaris jendral tersebut berpendapat “Masih ada cukup air untuk kita semua – hanya saja kita harus menjaganya agar tetap bersih, menggunakannya dengan bijak, dan membaginya dengan adil.”
Seketaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon

“Kita sekarang dalam keadaan sebuah titik balik yang kritis dalam perdebatan; mereka terus mengacuhkan ancaman dan penyebabnya, atau terlibat dalam argumen yang setengah-setengah untuk membingungkan dan menghambat, akan melakukan tindakan merugikan bagi generasi kini dan masa depan."
Marthinus Van Schalkwyk, Menteri Lingkungan Afrika Selatan

Bagaimana Anda dapat membantu

1. Selamatkan banyak nyawa dan palnet ini dengan tidak makan daging

Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa, Bayangan Panjang Peternakan, dokumen-dokumen itu mengatakan industri peternakan menyumbang 18% terhadap pemanasan global, yang jauh lebin tinggi dari semua sektor transportasi di seluruh dunia.

Sebuah laporan tahun 2007 dari Institut Bumi menegaskan bahwa sebuah pola makan nabati hanya mengonsumsi 25% dari pola makan hewani. Dan perubahan dari pola makan hewani ke pola makan nabati kurang lebih 50% lebih efektif dalam menangkal perubahan iklim seperti mengganti mobil SUV menjadi mobil Toyota hibrida.

“Tolong kurangilah makan daging, daging memiliki intensitas karbon yang tinggi. Jangan makan daging, naiklah sepeda, dan jadilah pembeli yang hemat. Itulah cara Anda membantu untuk mengerem pemanasan global.” – Rajendra Pachauri, Ketua Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB.

Organisasi Lingkungan Internasional EarthSave menampilkan VEGPLEDGE!TM di www.vegpledge.com, sebuah program yang didedikasikan untuk membantu siapa saja yang ingin membantu planet ini dengan sebuah ikrar Jadilah Vegetarian!

Penelitian oleh profesor geofisika Universitas Chicago Gordan Eishel Gidon Eshel dan Pamela Martin menyimpulkan bahwa menjadi vegan selama satu tahun dapat menghemat 1,5 ton emisi sesuai dengan standar pola makan Amerika, 50% lebih daripada mengganti mobil SUV menjadi Toyota Prius.

Artikel New York Times yang ditulis oleh Mark bittman, seorang non-vegetarian, menjelaskan tentang beban konsumsi daging yang merugikan terhadap planet kita, kesehatan kita, dan orang miskin.

Jika setiap orang di Belanda tidak makan daging satu hari per minggu, jumlah emisi terendahnya akan sama dengan target pengurangan emisi Pemerintah Belanda untuk semua rumah tangga selama setahun.

Seorang vegetarian yang mengendarai sebuah mobil Hummer SUV lebih ramah lingkungan daripada seorang pemakan daging yang naik sepeda.

Di Amerika Selatan, dimana 400 juta hektar tanaman kedelai digunakan sebagai pakan hewan ternak, hanya 25 juta hektar yang diberikan untuk memberi makan semua manusia di dunia.

2. Daur Ulang memberikan sebuah perubahan

Kalifornia memperkirakan bahwa daur ulang secara luas di negara bagian tersebut akan menghemat energi untuk 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton polusi air, menghemat 14 juta pohon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang setara dengan 3,8 juta mobil.

Univesitas Teknologi Denmark menemukan bahwa daur ulang aluminium menggunakan 90% energi lebih hemat daripada aluminium yang tidak didaur ulang, 70% lebih hemat untuk plastik, dan 40% untuk kertas.

3. Menanam pohon memberi manfaat pada Bumi

Dua tahun setelah menanam anak pohon besar di daerah-daerah ujung barat Catahula Parish, para ilmuwan Universitas Teknologi Louisiana menemukan bahwa setiap ekar dari hutan yang telah ditanami kembali menyerap karbon yang setara untuk mengimbangi mobil yang dikendarai selama setahun.

Sebuah Layanan Penelitian Hutan Amerika menunjukkan bahwa dengan menanam 95.000 pohon, Chicago dapat menyediakan udara yang lebih bersih dan akan menghemat sebesar 38 juta dolar lebih dari 30 tahun sehubungan dengan pengurangan panas dan biaya pendinginan.

4. Mengurangi emisi karbon dengan transportasi energi alternatif

Sebuah penelitian di Universitas Chicago menunjukkan bahwa mengendarai mobil Toyota Prius atau mobil hibrida elektrik-gas akan menghemat 1 ton emisi per tahunnya.

Makanan yang ditanam lokal dianggap memiliki jejak karbon yang lebih sedikit, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Universitas Iowa pada tahun 2003, yang menemukan bahwa makanan yang bukan berasal dari daerah setempat telah menempuh jarak kurang lebih 1.494 mil, dibanding dengan 56 mil untuk makanan daerah setempat.

“Saya mencoba untuk menghemat energi dengan menggunakan sepeda saya untuk pergi kerja sesering yang saya bisa.” - Margot Wallstrom, Presiden Komisi Eropa.

5. Efisiensi energi dan energi berkelanjutan dapat memperbaharui Bumi kita

Dewan Amerika untuk Ekonomi Efisiensi Energi merekomendasikan tindakan-tindakan untuk mengurangi penggunaan energi seperti

Mematikan semua peralatan saat tidak digunakan.

Memasang peralatan yang memiliki tanda Bintang Energi dan alat pengatur panas yang dapat diprogram.

Memisahkan pipa air panas dan menggunakan bola lampu yang hemat energi.

Dipetik daripada:
http://www.pemanasanglobal.net/laporan/Pemanasan-Global-Waktunya-untuk-Bertindak.htm
COPY BY SH AMNI SYAZANA

No comments:

Post a Comment